Minggu, 29 Mei 2016

Cutie Cat | Kucing Kiyut

okta zaida
Please scroll down for English.

***


Dua orang teman baik saya tahu saya mempunyai hobi membuat boneka. Mereka lalu meminta saya membuatkan mereka boneka kucing untuk para putri kecilnya.

Awalnya saya menolak berkali-kali. Saya gak yakin bisa menyelesaikannya. Pertama, saya mempunyai dua krucil dirumah yang membuat waktu me-time menjahit saya berkurang drastis. Apalagi kalau mereka mengajak bermain lego atau meminta dibacakan buku, tak bisa ditolak. Kedua, waktu yang saya butuhkan untuk membuat boneka cenderung lama. Pakai acara bikin konsep yang sesuai, lalu bikin desain, lalu bikin pola, lalu jahit prototipe, lalu revisi pola, lalu, lalu dan lalu. Banyak ubah sini ubah sana sebelum menjahit final. Walhasil, jarak antara permintaan dengan selesainya boneka bisa berbulan-bulan.

Entah kenapa akhirnya saya iyakan permintaan mereka. Mungkin rayuan maut lewat whatsapp? hehehe. Untungnya mereka berdua itu cukup sabar menunggu dan pasrah pada saya masalah bentuk dan warna.

Salah satu boneka kucingnya akan saya ceritakan disini. Ini adalah boneka untuk si kecil Amara. Permintaannya cuma satu, bisa untuk bantal. Mulailah saya membuat sketsa bentuk yang pas (sayangnya sketsa-sketsa itu terselip, jadi fotonya tidak bisa didokumentasikan disini). Berhubung permintaannya adalah sekalian bisa dijadikan bantal, saya pikir bentuk pola dua dimensi lah yang lebih pas. Tinggal gambar, lalu dijahit jadi satu dalam sekali jahitan. Gampang, pikir saya. Tapi dasarnya saya itu cenderung ribet, akhirnya malah ditambahi ini itu. Makin lama hihihi.


Saya lalu membuat prototipenya, dua kali. Dua kali ini tidak termasuk bongkar pasang loh yaa. Prototipe pertama masih kasar memang, namanya juga percobaan awal. Sempat bongkar jahitan untuk menemukan bentuk yang pas. Kurva sempurna di kertas pola, ketika disatukan menjadi boneka dan diisi dacron, belum tentu bentuk tiga dimensinya sebagus kurva kertasnya. Karena itulah, kegigihan untuk bongkar pasang yang menentukan bagus tidaknya hasil akhir boneka.

Setelah bentuk dasarnya oke, barulah saya buat versi mininya. Pakai acara bikin ukuran mininya karena saya ingin memasukkan beberapa teknik tambahan di boneka ini. Biar makin spesial hehe. Untuk bagian raut muka, saya bordir tangan sederhana. Lalu untuk bagian loreng-lorengnya saya bikin pakai teknik patchwork. Polanya juga bikin sendiri. Disinilah saat-saat dimana kemahiran menggunakan AutoCAD berguna hahaha.


Kucing versi mini ini pun jadilah. Bahkan saat baru selesai,  si mini ini sempat di gembol Gendis kemana-mana tanpa boleh diminta.


Begitulah penampakan mereka berdua. Mereka lucu banget yaa hihihi. Sewaktu saya tunjukkan ke mama Amara, beliau menyukainya. Dadah meooong. Semoga harimu menyenangkan bersama si bulat lucu Amara yaaa. XOXO

***


Two good friends of mine knew that I liked to make dolls as a hobby. They asked me to make cat dolls for their princesses at home.


At first, I refused their request. I wasn't sure I can finish it on short time. I have two kiddos at home that reduced my sewing me-time drastically. It is hard to say no whenever they asked me to accompany them while playing legos or to read them story books. Second, I tended to need lots of time to make one doll. I would make concept, then designing, making patterns, sewing prototypes, revising patterns, and so on. It was always a back and forth process before finalizing the doll. The interval between first request and sending the final doll to them could be months.

I couldn't remember how I said yes for making the cat dolls. Luckily, both of them were patiently waiting and left everything on my own desicion, including the design. The story behind one of the cat doll will be shared here.

This are the cat for little Amara. Her mother request was only one. It should've also be served as a pillow. I started by making sketches for the design (unfortunately i lost this sketches somewhere over the pile so I can't show you the picture). Two dimensional pattern was the best. All I needed to is drawing the shape and sewing the frontside and backside all together. Easy peasy, or so i thought. Everything went more complicated as I decided to add this and that :D.


I made the prototype twice. The ripping out and sewing back the pattern were excluded, of course. The first prototype was very rough. I tore apart the rough doll once I didn't find it in perfect shape. After sewing the fabric and filling it with polyfil, perfect curve pattern on paper didn't always end up in good three dimensional form. The persistency to find the best form will determine the design quality.

Once I satisfied with the basic form, I started making the mini version of the cat doll (or should I say pillow?). I needed to make the mini because I wanted to add several techniques on it. It must be a special pillow :). I used simple embroidery to make the facial expression. For the strip pattern on its body, I used patchwork. Making patchwork pattern is always fun. This was the part where mastering AutoCAD was very helpful :p.


Taraaa..here comes the mini version and the big version. Aren't they cute? Amara's mom loved it too. Yippie! Bubye pussycat! Have a good times with little cutie pie Amara xoxo!



About the Author

okta zaida / Author & Editor

A mother who enjoy stories, storytelling and all that.

Comments
0 Comments
Facebook Comments by Media Blogger

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.