Kamis, 11 Agustus 2016

Kantong Wortel | Carrot Pouch

okta zaida

Please scroll down for English.

***

Rasa penasaran kedua balita saya kadang2 membuat pusing kepala. Mereka suka sekali membongkar barang-barang yang saya punya. Akhir-akhir ini mereka suka menggali isi tempat pensil saya setiap mereka ingin menggambar. Terkadang mereka tampak iseng saja mengutak-atik. Sering kali, saya tidak akan menemukan barang yang saya mau saya saat saya butuhkan. Saya pun ingin berteriak rasanya.

Ibu Okta ini akhirnya memutuskan untuk menggaris bawahi peraturan tentang mana area kekuasaan anak-anak, dan mana area kekuasaan Ibu. Cara yang terbaik, berdasar pengalaman, adalah memberikan mereka tempat pensil mereka sendiri. Dengan begitu, mereka akan punya tanggung jawab sendiri dan tidak mengusik kepunyaan Ibu.

Mari membuat tempat pensilnya lebih spesial agar mereka mau merawatnya dengan baik. Akan lebih mudah meminta mereka membereskan  dan membersihkannya nanti jika si tempat spesial itu berbentuk dan bernama *kedip2.

Dengan beberapa pertimbangan, saya memilih bentuk wortel. Bentuknya yang panjang cocok dengan bentuk pensil yang juga panjang. Selain itu, ini juga merupakan cara mudah untuk memasukkan wortel ke alam bawah sadar mereka. Semoga mereka juga akan lebih terbiasa dengan wortel dalam bentuk makanan. Hehehe saya memang Ibu yang licik *seringai*


Saya memulainya dengan menggambar pola. Abaikan jika terlihat kotor. Saya menggambar pada kertas daur ulang saja. Bentuknya wortelnya seperti segitiga panjang dengan ujung melengkung, ditambah lengkung2 yang lain untuk bagian daunnya.


Sekarang saatnya memilih kain. Warna jingga itu jelas harus! Saya tambahkan sedikit hijau untuk si daun.

Ditengah menggunting kain, saya putuskan untuk menambahkan lining yang akan membuatnya terlihat rapi di bagian dalam. 

Saya lalu membuat daun hijaunya. Saya masukkan busa tipis ditengahnya agar terkesan tebal. Untuk garis tulang daunnya, saya menggunakan tusuk rantai agar terlihat rapi di kedua sisi.


Saatnya menjahit kain luar, kain lining dan ritsleting menjadi satu.


Terakhir, menyatukan mereka semua. Lalu jadi deh. Beginilah bentuk akhirnya. Bersama si bocah yang girang :)

 ***




The curiosity of my 4yo and 2yo killed me sometimes. They love to mess with everything i have. Lately they would dig on my stationary pouch whenever they want to draw or simply whenever they found something interested in it. Most of the time, I would end up hardly finding my belongings when I need them. And that was the moment when I just wanna go like 'aaarghh' .


So Ibu Okta decided to make a statement line where the children are allowed to explore and where they are not. And the best way to make a statement, based on my experience on them, was by giving them their own stationary pouch. That way, they would have their own area of responsibility and leave mine.

Let's make the pouch more special, to build closeness to their belonging. It'll be easier to ask them to tidy up later if we call it by name anyway*wink.

With couple considerations, I choose the shape of carrot. It's long shape suited the long profile of pencils. It is also another way to put carrot in their subconscious mind. Hopefully they'll get use to it also as a meal. Oh yes, I'm a sort of a cunning mother *smirk*.

Here comes the process that I took note briefly. They were the same steps with making reguler pouch anyway. 

I started with drawing pattern. Mind the dirty look of my pattern, I hand drew it in a recycle paper. Long semi-triangle with curve corners for the carrot, and extra curves for the leaves part.

Then I choosed fabric. Orange colour was a must! I added a little bit of green for the leaves.


Along the way, I decided to add lining. Lining would keep it neater and I would love how it look.

I stitched the green leave first and inserted thin foam for a bit puffy feeling. I hand stitched the leaves line. I use chain stitches that has neater look for both side of fabric.


Then it was the time to sew together the outer fabrics, linings, and zipper.

Last, we only needed to unite them all. Here comes the final shape of the carrot. With the boy, of course. They're happy, so was I. :)


About the Author

okta zaida / Author & Editor

A mother who enjoy stories, storytelling and all that.

Comments
0 Comments
Facebook Comments by Media Blogger

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.