Tampilkan postingan dengan label illustration. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label illustration. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 12 Oktober 2019

Penanda Meja

okta zaida
Hello! Lagi, gratisan untuk diunduh dan dicetak.


Saya bikin ini untuk penanda kegiatan saat acara Komunitas Alumni Belajar Zerowaste Jogja. Penanda ini sudah digunakan berulang-kali dan terbukti berguna. Jika membutuhkan, silakan unduh gambar dibawah ini.






Kamis, 08 Agustus 2019

LESS WASTE LIFE FREEBIES

okta zaida
Saya membuat beberapa printable tentang hidup minim sampah. Semua dalam ukuran A4 dan hitam putih agar mudah diperbanyak bagi kalangan/acara yang terbatas mengakses digital. Utamakan memperbanyak dengan kertas guna ulang (reuse paper). Silakan diunduh dengan gratis dan digunakan sesuai kebutuhan.

Jika saya membuat topik yang lain, akan ditambahkan pula dihalaman ini. Silakan halaman ini ditandai agar mudah kembali lagi dilain waktu ;)

Klik pada judul gambar untuk mengunduh pdf nya.

 Komposter Sederhana Skala Rumah Tangga


(Bagian kosong di bawah bisa diisi stempel/logo masjid/institusi)


(Kolaborasi dengan Surya Dewi)


(Kolaborasi dengan DK Wardhani)


Jumat, 10 Februari 2017

Book of Gendis | Kisah Gendis

okta zaida
Please scroll down for English.

***



Proyek buku spesial untuk Gendis akhirnya selesai juga! Buku yang mirip dengan milik kakaknya, Elang, yang pernah saya buatkan dahulu. (Cerita tentang buku Elang bisa dibaca disini.) Buku yang bisa dibuka kapan saja dan sebagai pengingat siapa dirinya di mata kami.

Buku yang saya buat untuk kakaknya bercerita tentang kegigihan. Sedangkan di dalam buku ini, saya ingin menggarisbawahi bahwa Gendis akan selalu dicintai oleh kami.

Saya sendiri tumbuh sebagai perempuan dan merasa bahwa menjadi perempuan itu lebih banyak tentang permainan menyiasati hormon yang turun naik. Perempuan itu selalu memiliki banyak cinta. Akan tetapi, ada saatnya dia berada dalam perasaan terburuk dalam hidupnya akibat sistem hormonal yang tidak bisa dihindari. Saat hal itu terjadi dan kebetulan saya tidak ada di sisinya untuk mendampingi, saya berharap Gendis akan selalu teringat pesan utama dalam bukunya ini.

Kami mencintaimu, Nak! Kami menyayangimu. Semoga Allah SWT memberkahi.

Isi bukunya bisa diintip di bagian terakhir tulisan ini.

***

The special book project for my little girl, Gendis, has finished, yay! It is the same kind of book I made for her brother before. (Read here for the story of Elang's book. ) The kind of book that she can open anytime and be reminded of how she were in my (our) eyes.

The book I made for the big boy was about being persistence. While for Gendis, I wanted to point out the fact that she was and will always be loved, especially by us.

I myself grew up as a girl and felt that being a girl were more like playing a hormonal mind games. Girl is full of loves, but there will be times when a girl feel like they don't belong anywhere. Some kind of situations when the world seems like falling out into pieces. When it happened, and if I don't happen to be there beside Gendis to get through her worst time, I hope she can get my message through this piece of book.

We love you Gendis. I love you. Barakallah.


Please see below for the content of the book.




















Rabu, 23 Maret 2016

Hariku | My Day

okta zaida
Please scroll down for English.

***



Dalam tahun-tahun hidup saya, saya merasa mendapat banyak keuntungan dengan memiliki Islam. Yang utama adalah, saya merasa bahwa mengetahui dan mempraktekannya membuat saya merasa lebih baik di setiap keadaan hidup yang saya hadapi. Tentu saja, saya ingin mewariskan hal ini kepada anak-anak saya.
Hal yang paling mendasar dalam Islam adalah tauhid atau keesaan. Mengetahui siapa yang harus disembah dan siapa yang harus dimintai pertolongan. Hal ini harus jadi pondasi dasar di pikiran dan hati anak dalam hidupnya.

Dalam usia mereka yang mendekati 2 dan 4 tahun, menyampaikan sebuah logika dalam cara dan bahasa yang sederhana adalah sebuah keharusan, terutama dalam memperkenalkan Allah SWT sebagai satu-satunya Tuhan dalam kehidupan sehari-hari. Tentu saja, cara termudah memperkenalkan Sang Pencipta adalah melalui apa yang telah diciptakanNya. Dan hari yang telah dijalani ini juga merupakan ciptaan-Nya.



Saya mendapati bahwa sebelum tidur adalah waktu efisien bagi anak untuk menyerap sesuatu dan buku adalah salah satu alat yang tepat untuk membantu. Jadilah saya menuliskan naskah ini untuk membantu mengingatkan anak-anak saya, lagi dan lagi, dengan Penciptanya sebelum mereka mengakhiri harinya. Lebih ke arah pemicu renungan tentang bagaimana mereka menjalani sebuah hari dan mengingat kembali siapa yang menghadirkannya untuk mereka.

Belum lama saya menemukan semangat saya untuk mengubah database cerita saya menjadi buku yang lebih menarik bagi El dan Dis. Apalagi kemampuan cerita secara spontan yang saya punyai juga terasa kurang. Walaupun scene yang saya catut dalam buku ini terasa lebih mirip dengan kehidupan pedesaan (saya menuliskannya saat kami masih tinggal di bagian antah berantah dari Pulau Bali), ternyata ceritanya masih tetap cocok untuk kami yang tinggal di pinggiran kota yang sibuk.

Versi e-book nya sedang saya kerjakan. Semoga bisa jadi lebih gampang untuk dibagi secara bebas. Untuk sementara, silakan nikmati isi bukunya di bagian terbawah halaman ini.


***
Through my years of living, I had benefited from having Islam. Most important was, I felt like knowing and practising it made my self feel better in every moments I faced. Yes, of course I want to pass that down to my young children.


The very basic part of Islam is tawhid or oneness. Knowing who to worship and who to ask for help. This should be the real foundation that settled in their mind and heart through their future years of living.
In their almost 4 and 2yo age, simple logic in simple language is a must in introducing The One and Only Allah SWT through their everyday bases. And of course, introducing The Creator through the creations is the easiest way, including today as an object.

I found that a bedtime book is one of an efficient tool for them to absorp something. So I wrote this script to remind them to their Creator before they end the day. More like a reflections on how they passed that one day and remembering who created it for them at the end.


I have just met my excitement to transform my writing into more appealing look of bedtime book for El and Dis recently. Eventhough the moments depicted inside the book are closer to nature kind of life (I wrote it when we're living in the middle of nowhere part of Bali), I found that it is still suitable for our more urban-ish life.

I'm working on the e-book version in hope it will be more accessible to share. Meanwhile, please enjoy the contents of the book below.











Selasa, 01 Maret 2016

Book of Elang | Kisah Elang

okta zaida
Please scroll down for English.

***

Ingat buku yang saya buat untuk Elang dan menceritakan tentang kisah tahun pertamanya? Beberapa waktu lalu saya sempatkan untuk membuat foto yang lebih layak untuk mendokumentasikannya. Bahkan dibuatkan slide videonya. Silakan dilihat yaaa.


Tentu saja yang punya buku (dan semua properti foto) tidak mau tinggal diam sewaktu sesi foto-foto. Lihat saja hasilnya! Tangan mungilnya sempat nongol di salah satu foto. Semoga rasa penasaranmu terus terpelihara ya, Nak!

***
Remember handmade book I created for Elang which told his first year life story? I succesfuly made some time to made decent photograph and video documentations about it. Please take a look.

Of course, the owner of the book (and all the photo properties) didn't want to be left out. He wanted to involve during photography session. So look at the result. One of his tiny hand is seen on one of the photo. Hopefully your curiosity will stay forever, kiddo!


Minggu, 17 Januari 2016

Buku Elang | First Birthday Gift

okta zaida
Please scroll down for English.

***


Saya baru saja menyelesaikan sebuah buku cerita tentang anak saya Elang dan untuk Elang. Buku ini direncanakan sebagai kado ulang tahun Elang yang pertama. Ide cerita, cerita dan storyboard selesai pada waktunya. Sayangnya prosesnya berhenti di eksekusi, berhubung tangan ini sudah kaku sekali saat digunakan untuk menggambar. Lebih sering menghapus garis daripada menorehkan garis. Maklum kebanyakan menghabiskan waktu untuk menggambar rencana bangunan yang didominasi garis lurus, sudah lupa rasanya menggambar bebas.

Tiga tahun kemudian si bocah laki-laki makin suka membaca. Koleksi buku sudah bertambah dan mulai menguras kantong emak bapak. Teringatlah pada storyboard yang mangkrak lama ini. Setelah memberanikan diri untuk menggambar lagi, kali ini pakai bantuan komputer, walhasil buku ini selesai juga. Hore! Hitung-hitung menambah koleksi bacaan

Idenya adalah sebuah buku yang menceritakan setahun pertama kehidupannya. Berharap si buku juga akan berguna saat dia dewasa, yang ketika melihatnya dia akan tahu bahwa dia adalah anak yang hebat dan dicintai keluarga. Lalu jadilah cerita tentang bagaimana Elang kecil belajar berjalan tanpa putus asa di berbagai tempat dan waktu.

Semoga kado buku ini berguna sebagaimana yang direncanakan. "Nak, pada masa paling ringkihmu kamu pernah jatuh lalu dengan sigap berdiri lagi. Maka jika suatu hari dalam hidupmu kamu terjatuh lagi, jangan ragu untuk berdiri kembali karena kau pasti bisa."

Sekarang saya perlu membuat buku juga untuk Gendis, sebelum dia paham benar perasaan cemburu.

Nb. Banyak makasih untuk Pak Suami sebagai penyandang dana, rekan momong bocah dan supir pergi ke tempat nge-print. :*
***







I have just finished a book about and for my son, Elang. It was planned as his first birthday present. The idea, story and storyboard were finished on time. Unfortunately it was stopped as I found freehand drawing wasn't easier as it used to be. Having day job as an architect who spent the days drawing straight lines for building plan made my hand so stiff in terms of simple illustration.

Three years later the boy grew his love for reading book, esp storybook. His collection grew bigger. I started to remember this storyboard I dumped years before. I recollected my courage to draw the illustrations again, this time I use computer for help. Finally it was finished in shorter time than I thought before. Yeay!

The idea was making a book telling about his first year in life, hoping that whenever he grow up he can always looks back to his first year life as a great and beloved kid. The story highlighted the moments when he learned to walk everywhere everytime.

I wish this present will act up the way it is planned. "Hey kiddo, at your weakest time of your life, you once fell and stand up again. If one day in your life you ever fall again (and sure you'll do), don't hesitate to stand up again because you certainly can do that!"

Now i need to make a book too for Gendis, before she understand jealousy.


Ps. Big thanks for husband as a financier, babysitting partner and printing driver :*.

Diberdayakan oleh Blogger.